Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 25 Mei 2010

CURAHAN HATI SEORANG KARTINI MASA KINI

AKU, 2 TAHUN KEPENGURUSAN DAN 6 JAM LPJ
ADALAH BAGIAN DARI SEJARAH ITU
(CURAHAN HATI SEORANG KARTINI MASA KINI)

Kristamuliana, S.Kep.Ns.
Anggota Team 23,Rencana Pembentukan IP-PPMS
Sekretaris Umum IP-PPMS Periode 2007-2009
Sekretaris BPA IP-PPMS Periode 2009-2011

Tak tahu akan ku mulai dengan kalimat mana, dan dengan huruf apa untuk mengisahkan sebuah sejarah “unik” yang telah aku ukir dalam perjalanan panjang IP-PPMS.

28 September 2007, melalui Rapat Umum Anggota (RUA) I, Ikatan Persaudaraan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sesenapadang (IP-PPMS), aku terpilih sebagai Sekretaris Umum yang akan “mendapingi” Ketua Umum dalam mendayung bahtera organisasi selama 1 periode kepengurusan dalam kurun waktu 2 tahun. Sebuah penghargaan yang menurutku sangat luar biasa, bisa dipercayakan mengurus organisasi yang baru saja di lahirkan ke dunia fana ini.

November 2007, aku dan 17 pengurus lainnya dilantik oleh Badan Perwakilan Anggota (IP-PPMS) di sebuah rumah kontakanku di daerah BTP (tidak ada dana kodong, jadi pelantikan dan raker diadakan di rumah). Setelah dilantik sekitar pukul 19.00 WITA, kami mulai menyusun program kerja yang akan menjadi acuan kami mendayung bahtera organisasi selama 2 tahun ke depan, dan kami berhasil menyelesaikan penyusunan program tepat saat Adzan Subuh berkumandang.

Waktu terus berputar, program demi program mulai kami jalankan, walaupun belum maksimal (harap maklum pemula kodong).

Sebuah gebrakan pertama yang luar biasa dari kami, (maaf di, puji ale sedikit) utamanya sdra.Ketua Umum, yaitu saat kami berhasil membuat AKTA NOTARIES dan mendaftarkan organisasi ini di Kesbang kab. Mamasa. Dan tahukah anda bahwa satu-satunya organisasi di luar organisasi tingkat kabupaten yang terdaftar di Kesbang kab. Mamasa adalah organisasi kita ini…???   “hebat to???”

Juni 2008 kami berhasil menggetarkan Sesenapadang, bahkan kab.Mamasa, dengan pengibaran bendera IP-PPMS di Sesenapadang melalui kegiatan baksos, penyuluhan pertanian dan pembagian bibit tanaman kepada warga Sesenapadang, dibawa coordinator sdr.Edward. (mungkin kalimatnya lebay, tp biar mi nah???)

Kenapa bede kab. Mamasa juga ikut2an bergetar??? Ada gempa kah???
“baru muncul di Pasapa’ Choy itu orang-orang “ma’para-para lako biring lalan” melihat ada bus yang lewat pagi-pagi dari arah Polman dan di depannya ada bendera warna merah (harap maklum, Bus Mamasa yang dari arah Polman lewat situ sore pi), jadi kalo ada yang lewat pagi adalah kejadian luar biasa… Lebay omi…”

“Dari tadi kayaknya puji ale terus di??? Sekarang saatnya cerita yang nda berhasil he he”

Salah satu program kerja yang tidak pernah berhasil kami kerjakan adalah pengadaan secretariat dan kelengkapannya sesuai dengan rekomendasi Raker, karena kami tidak mempunyai dana untuk itu. Untungnya teman-teman kita yang ngontrak di Emmy Saelan mau memberikan rumahnya untuk dijadikan secretariat.

Dan gara-gara masalah secretariat itu juga, aku dan sdra. Ketua Umum sempat “bertengkar” bahkan saat penyambutan anggota baru aku sempat meninggalkan acara sebagai bentuk kekecewaan terhadap apa yang terjadi <= bukan maksudnya membuka aib, tapi sebagai pelajaran buat adik-adik bahwa beda pendapat bahkan pertengkaran dalam organisasi itu adalah hal yang biasa dan begitulah dinamika organisasi, melalui hal-hal seperti itulah kita berproses, dan dibentuk menjadi lebih kuat, lebih tangguh dan lebih kokoh.

Dan yang paling tragis sepanjang 2 tahun itu adalah saat Rapat Umum Anggota (RUA) II yang dilaksanakan Desember 2009
Why…???
Yah, teman-teman yang hadir saat itu juga akan berkata demikian...
H-7 RUA II, sdra Ketua Umum dan Bendahara masih ada di kampung (ketua ada urusan keluarga dan bendahara sudah menyelesaikan studi).
Suara hatiku: “adakah yang lebih penting daripada menyusun Laporan Pertanggungjawaban selama 2 tahun yang akan dilaporkan pada RUA II nanti???”
Tapi sebagai seseorang yang berperikemanusiaan, aku bisa memaklumi semuanya dan mulai menyusun LPJ bahkan kadang sampai pagi (siangnya jaga di RS, jadi waktu buat mikirin LPJ hanya malam, itu pun klo gak lagi jaga malam), dan dibantu sedikit-sedikit oleh ketua karena kalau ada yang kandas, I call him dan juga dibantu oleh bendahara melalui pengiriman laporan kuangan…
Yang aku tahu, saat itu Ketua akan datang pada H-2 RUA II.

Jadi Ok lah kalo begitu, aku yang nyusun n kita sama-sama mempertanggungjawabkannya di depan forum RUA II nanti.

H-2, I call him
Me: Where the current position Mr.?
He: Still in the village, Sorry,I will leave tomorrow morning.
Me: Why???
He: My sister’s illness
Me: Ohw. Do you certainly coming tomorrow??
He: Yes, I do.
Me: Ok.
“bicaranya pake bahasa mamasa nah?”

H-1 (malam) dengan harapan dia sudah tiba di Makassar, dan dengan maksud mau kontrak waktu dan tempat untuk bertemu.

I call him again
Me: where are you now Mr.?
He: Sorry, I can’t come…
Me: Why??? This is our responsibility…!!! Not just me…!! (nada tinggi dan emosi mencapai ubun2)
He: My sister’s illness, I can’t leave her.
Me: Just you come LPJ, then return.
He: I’m sorry, I believe you can do it.
(aku langsung tutup telpon, kali ini tidak berperikemanusiaan)

Jangan mi ditulis kata2 mutiara apa lagi yang keluar dari mulutku saat itu di? Nda enak tawwa.

“Apapun yang terjadi besok, aku harus hadapi, sebagai bentuk eksistensiku dalam organisasi” <= satu-satunya isi otakku yang positif saat itu.

Akhirnya hari itupun tiba, setiap ada kata-kata sambutan yang harus dibawakan oleh ketua umum, dirikulah yang naik (sok ketua umum).
Orang-orang bertanya-tanya “mana ketua umum???”
Jawaban tunggal* “nda bisa datang, sakit ki kknya bede”
*satu-satunya jawaban, bukan tunggal yang menjawab

Memasuki agenda sidang: LPJ pengurus, dengan penuh rasa percaya diri dan semangat yang berkobar namun dumba2*, aku melangkahkan kakiku ke podium dengan beberapa lembar LPJ yang telah ku susun.
*deg-degan

Tapat pukul 09.00, sidang dibuka dengan agenda pembacaan LPJ Pengurus. Duduk sendiri di atas podium yang seharusnya diisi 3 orang merupakan pemandangan yang sangat janggal. Belum lagi aku membuka lembaran pertama LPJku, kiri-kanan, depan-belakang pada mengacungkan tangan dan berteriak “Pimpinan sidaaaaang… Ketua dan bendahara manaaaa….????”
Dan sebagainya dan sebagainya dan sebagainya………………..!!!!!

Setelah ku kemukakan alasan ketidakhadiran orang-orang yang harusnya bersamaku, akhirnya mereka menerima dan memberikan kesempatan kepadaku untuk membacakan LPJ yang telah ku susun itu.
Awalnya ku pikir sudah aman, karena sudah diberikan kesempatan untuk membacakan LPJ tersebut. Bahkan setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kinerja pengurus selama 2 tahun mampu aku jawab dengan baik sehingga tidak mengundang perdebatan yang lebih hebat lagi.

Tetapi pada saat tiba pada kesimpulan akhir, apakah LPJ ini diterima atau tidak, disitulah terjadi berdebatan yang sangat dan sangat hebat……… aku merasa sedang diadili.
Saat dilakukan voting, suara yang dominan adalah “menolak tapi mengecualikan sekretaris dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada sekretaris atas keberaniannya melakukan LPJ seorang diri”.
Sebenarnya terharu sih, dengan kalimat-kalimat seperti itu, tapi kata “menolak” yang mendahuluinya membuatku harus mutar otak lagi, karena kalau LPJ ini ditolak, maka aku pun akan cacat organisasi, karena kami satu paket, aku yang jadi korban. Entah bagaiman, (lupa mode on), hasil voting itu ditolak dan direncanakan akan diulang
Setelah 6 jam (09.00 – 15.00) berdebat, tanpa minum, apalagi makan, akhirnya mekanisme lobbing berhasil menyelesaikan masalah:
“DITERIMA DENGAN CATATAN 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya….”
Legah rasanya mampu mengakhiri perjuangan ini seorang diri…!!!

Narsis sedikit boleh kan???
“Andaikan ini adalah sebuah perang, hanya aku yang mampu bertahan hingga akhir, andaikan ini adalah sebuah lomba lari, hanya aku yang mampu mencapai garis finis, dan masih banyak andaikan-andaikan yang lain”

Saat itu, hati kecilku berharap bahkan yakin, beliau akan menyampaikan terima kasih atas apa yang telah ku lakukan, telah menyelamatkan dirinya dari cacat organisasi, tapi entah mengapa, hingga detik ini, 2 kata itu tidak pernah ada. Sehingga harapan dan keyakianku itu telah kuhanyutkan bersama aliran Salu Mamasa…
Pujian dari berbagai pihak mengalir ke telingaku dan diproses di otakku, tapi pujian itu tidak untuk membuatku sombong, tetapi merupakan cambuk untuk bisa berbuat lebih baik lagi, untuk organisasi, untuk Sesenapadang, untuk Mamasa dan bahkan untuk Indonesia…

Harapan aku buat adik-adik, generasi penerus IP-PPMS, kiranya pengalaman ini bisa kalian jadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga untuk membawa organisasi kita ke arah yang lebih baik.

Salam Persaudaraan…
Salam Pembebasan…
Salam Demokrasi….

By: Kristamuliana, S.Kep.Ns.
Kritik dan saran, silahkan kirim email atau pesan FB ke ree_ztha@yahoo.com.

NB: Bukan pamer title lho, tapi menjadi pelajaran buat adik-adik, bahwa aktif di organisasi bukan berarti kuliah hancur seperti perkiraan kita selama ini, buktinya kami aktif organisasi dan bisa selesai juga, bahkan ada yang jadi lulusan terbaik lho, eh title ku yg plg belakang (Ns.) sebenarnya belumpi sah, karena 25 juni pi baru wisuda tapi kan sudah mi ujian, jd boleh mi dipake to??? Ckckck (malu2 mode on)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

a great experience story. Thanks so much for Ms. Rita for you sharing, fighting, and the great dedication for our organization. we hope and pray the Almighty God will bless you and our organization will keep existing and survive until the end...

KIRIM ARTIKEL ATAU PESAN KE ADMIN